HUKUM & KRIMINALITAS

DPK LPPNRI Minta Polisi Usut Kasus dugaan Pengeroyokan Saipul

102
×

DPK LPPNRI Minta Polisi Usut Kasus dugaan Pengeroyokan Saipul

Sebarkan artikel ini
Page Visited: 616
0 0
Read Time:2 Minute, 14 Second

SAROLANGUN-Suararakyatnews.com,

Ketua DPK LPPNRI Kabupaten Sarolangun Ahmad Shodikin meminta pihak Kepolisian Resort Sarolangun untuk segera mengusut dugaan kasus pengeroyokan yang menimpa Saipul bin M.Arifin (28) Warga dusun 01 RT 01  Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut yang terjadi pada hari Selasa sore (27/2/2018) dibelakang SPBU Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut.


Dikatakan Ahmad Shodikin bahwa Saipul Bin M.Arifin yang merupakan korban pengeroyokan yang dilakukan oleh lebih dari 10 orang saat ini kasusnya sudah dilaporkan kepihak kepolisian. berdasarkan  LP-B/37/III/2018/JMB/RES SRL tertanggal 9 Maret 2018 lalu

“kita minta kasus Pengeroyokan yang dilaporkan korban Saipul segera diusut oleh pihak Kepolisian, sebab akibat kejadian itu. Korban mengalami luka lebam dan trauma, sedangkan para terduga pelaku yang berjumlah lebih dari 10 orang sampai sekarang belum diperiksa dengan alasan belum cukup saksi.” terang Ahmad Shodikin pada Selasa sore (10/4/2018)

“Tadi kami dari Mapolsek Singkut untuk  mengkonfirmasi tindak lanjut dari laporan korban, sebab laporan korban ke Polres pada 19 Maret 2018 bulan lalu, di Polres dilimpahkan kepihak Polsek Singkut, kami minta panggil dulu para terduga pelaku pengeroyokan, sebab sebelum kasus ini dilaporkan ke pihak Polisi, Korban dan para terduga pelaku, perna dikumpulkan di Kantor Desa Sungai Gedang oleh BKTM dan Ketua Adat setempat untuk diselesaikan secara adat. Namun karena tidak menemui titik temu, makanya kasus pengeroyokan ini, oleh Korban dan keluarganya dilaporkan ke pihak kepolisian.” tutur Ahmad Shodikin.


Sementara itu korban Saipul Bin M.Arifin beserta istrinya Eta Kamila Bin Marison didampingi ketua DPK LPPNRI Sarolangin, Ahmad Shodikin menuturkan kronologis kejadian pengeroyokan yang menimpa dirinya.


“Sebelum kejadian pengeroyokan itu, saya bersama istri pada Selasa sore sekira pukul 16:30 WIB sedang berekreasi duduk diatas motor sambil berpoto selfi ditaman belakang SPBU Desa Sungai Gedang, saat itulah saya didatangi oleh 6 orang, yang menanyakan prihal saya berpoto mesra dengan istri. Mereka lantas mengusir saya untuk meninggalkan taman, namun saya menolak permintaan mereka, saya pikir saya bersama istri juga punya hak untuk berkreasi ditaman itu, sehingga terjadi perdebatan, namun dilerai oleh saksi bernama pak Lan. Setelah selang 10 menit kemudian mereka datang lagi dengan jumlah lebih dari 10 orang sembari mengusir, karena saya tidak menuruti permintaan dan selalu menjawab ucapan mereka, akhirnya saya dicekik, tangan saya dipelintir kebelakang lalu saya dipukul beramai-ramai, bahkan mata saya diancam akan dicongkel. Diantara para pelaku 3 orang sangat saya kenali, karena masih tetangga satu dusun,” urai Saipul. 
Dilanjutkan Saipul, “mereka baru berhenti setelah puas memukul saya, istri sempat mengambil poto saat saya dipukuli, sebagai korban saya mohon kepada pihak berwajib untuk memproses kasus yang menimpa saya, karena saya merasa tidak nyaman, istri saya mengalami trauma berat atas kejadian itu.” pungkas Saipul.(*Red)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Advertisements
Advertisements

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

/* */