DAERAH

MabesTNI AD Letkol Tato & Camat Air Hitam Melihat Peninggalan Temenggung Merah Mato

111
×

MabesTNI AD Letkol Tato & Camat Air Hitam Melihat Peninggalan Temenggung Merah Mato

Sebarkan artikel ini
Page Visited: 765
0 0
Read Time:2 Minute, 8 Second

SAROLANGUN-Surararakyatnews

Sarolangun memang banyak peningalan Sejarah Peradaban Kuno yang belum semuanya di ketahUi oleh Masyarakat Jambi dan sekitarnya, salah satunya sejarah Temengung Merah Mato dan sejarah Puri Selaras Pinang Masak, minggu 29/01/2017 di Desa Baru Kecamatan Air Hitam, yang berbatas dengan bukit 12 langsung membatasi antara Kab. Sarolangun dan Kab. Batanghari, Desa Baru adalah Desa yang berada di wilayah Kab. Sarolangun Kecamatan Air Hitam, saat kami dan Tim Surfe Petak Sawah 2017 dari MABES TNI AD , Komandan TNI Letnan Kolonel Tatok, didampingi Danramil Pauh Kapten Sutego, Kapten.Yusro, Babinsa Sertu Rustam Effendi, Kopda Alfikri, Serta Camat Air Hitam Suryadi, S.Pt, yang dipandu langsung oleh Tokoh Masarakat Bapak Mar’i , serta perwakilan Pemuda Desa Baru Kausari, sebagai penunjuk arah dimana petak sawah akan digarap, yang berjarak sekitar 2 kilo meter dari pemukiman warga , disela-selah  perjalanana menelusuri areal petak sawah yang direncanakan akan di cetak  kami dan Tim Angota TNI dari MABES, dikejutkan dengan penemuan batu yang menurut masarakat sekitar diberi nama Batu Batungkuk.

​Sepintas memang batu ini layaknya batu-batu besar pada umumnya namun ada keanehan dari batu ini batu yang berukuran diameter kurang lebih 1 Meter ini berjajar layak nya tungku tempat memasak, berbentuk persegi tiga dengan jarak 1 Meter dari batu satu kebatu yang lainnya, menurut keterangan Tokoh Masyarakat Desa Baru, Mar”I konon batu ini adalah tungku tempat memasak Nasi Temengung Merah Mato yang singah di Desa Baru dari perjalanan Dusun 4 Batang Hari, bisa kita bayangkan betapa besar nya wajan/panci tempat menanak nasi Temengung Merah Mato, jika diameter tungkunya segitiga /1 Meter persegi, menurut Tokoh Masyarakat setempat, pada saat menanak nasi telah terjadi musibah tumpah nya wajan tersebut hinga tumpahan nasinya mengalir kesebelah timur kearah Mata Air Panas hinga menyebabkan menjadi Air Sungai Mata Air Panas Berbauk Busuk sampai sekarang, untuk mengecek kebenaran cerita, kamipun menelusuri sungai yang berjarak 7 Meter dari batu tungku tersebut, memang kami menemukan sumber mata air panas dan berbau busuk, namun yang menamba kagumnya kami dilokasi, kami melihat dalam genangan Air Panas tersebut ada lintah yang bisa bertahan hidup dalam kondisi air yang panas.


​Tim MABES TNI AD Letkol Tatok saat di bincangi saat dilokasi, menuturkan “ini sangat luar biasa nanti dalam Proses Pemetaan Sawah kita akan bersikan sekelilingnya tanpa mengangu keaslian peningalan kuno ini”

Diwaktu yang samaan Camat Air Hitam juga berharap jika nanti disini dijadikan Petak Sawah, diharapkan kepada Masyarakat, mari kita sama-sama melestarikan Budaya Peningalan Jaman Kuno ini yang mungkin bisa Tim Peneliti langsung meninjau dan meneliti kebenarannya hinga menjadi potensi sejarah peradaban daerah Provinsi Jambi. Pukasnya (Sobri Hamdani)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Advertisements
Advertisements

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

/* */