HUKUM & KRIMINALITAS

DPRD Sarolangun Rapat Pansus, Minta Dinas LH Tinjau Ulang Izin Amdal Stokpile Batubara

48
×

DPRD Sarolangun Rapat Pansus, Minta Dinas LH Tinjau Ulang Izin Amdal Stokpile Batubara

Sebarkan artikel ini
Page Visited: 11
0 0
Read Time:2 Minute, 7 Second

SAROLANGUN, Suararakyatnews.com,

Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) II DPRD Kabupaten Sarolangun, Fazin Hisabi, secara tegas meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sarolangun untuk meninjau ulang izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dikeluarkan terhadap operasional stokpile batubara yang beroperasi di wilayah Kabupaten Sarolangun, Senin (14/4/2025).

Permintaan tersebut disampaikan langsung oleh Fazin Hisabi dalam rapat resmi Pansus yang digelar pada hari Senin., Dalam forum itu., ia menyuarakan keresahan masyarakat yang selama ini merasa dirugikan dan sangat terganggu akibat dampak lingkungan dari aktivitas stokpile batubara, yang dinilai mencemari lingkungan sekitar.


“Kami menerima banyak keluhan dari masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar lokasi stokpile., Mereka merasa kecewa dan frustrasi karena kualitas udara yang memburuk akibat debu yang mencemari rumah serta meningkatnya risiko kesehatan,” tegas Fazin Hisabi di hadapan peserta rapat.

Lalu, Fazin menilai bahwa Dinas Lingkungan Hidup sebagai instansi yang bertanggung jawab atas pengawasan dan penerbitan izin lingkungan harus bersikap lebih kritis dan transparan dalam setiap proses penerbitan AMDAL., ia juga menduga terdapat kelalaian dalam proses kajian sebelumnya yang membuat izin tetap dikeluarkan meskipun potensi pencemaran sangat besar.

“Ini bukan sekadar soal dokumen administratif, ini menyangkut hak masyarakat atas lingkungan yang sehat dan bersih., Jika memang AMDAL yang dikeluarkan tidak mengakomodir dampak riil di lapangan, maka dari itu DLH wajib mencabut atau meninjau ulang izin tersebut,” tegas politisi dari Fraksi PPP ini.


Dalam kesempatan yang sama, beberapa anggota Pansus II lainnya juga mendukung pernyataan Fazin, Mereka menilai bahwa aktivitas industri batubara di Kabupaten Sarolangun sudah terlalu longgar dalam pengawasan, dan sudah saatnya dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua perizinan yang menyangkut lingkungan hidup.

Sementara itu, masyarakat yang terdampak pun terus menyuarakan protes mereka., Berdasarkan laporan yang diterima DPRD, warga telah berulang kali mengadukan pencemaran udara, suara dan limbah yang berasal dari area stokpile., Namun hingga kini belum juga ada tindak lanjut serius dari pemerintah daerah.


Dengan tegas Fazin juga meminta agar rapat Pansus ini tidak hanya berhenti pada wacana saja tetapi dilanjutkan dengan langkah yang konkret, termasuk inspeksi lapangan dan pemanggilan pihak-pihak terkait, termasuk pengelola stokpile dan pejabat DLH yang mengeluarkan izin tersebut.

“Kita tidak boleh membiarkan masyarakat terus menjadi korban karena kelalaian birokrasi dan lemahnya pengawasan ini, namun kita akan terus kawal persoalan ini hingga ada kejelasan dan tindakan nyata dari pemerintah daerah,” pungkasnya.

Rapat Pansus II tersebut menjadi sorotan publik karena menyangkut isu strategis yang berdampak langsung terhadap kesehatan dan kenyamanan hidup masyarakat Sarolangun, diharapkan langkah kritis yang diambil oleh DPRD Sarolangun ini bisa menjadi momentum evaluasi besar terhadap seluruh aktivitas pertambangan dan industri batubara di wilayah tersebut kabupaten sarolangun. (PR)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Advertisements
Advertisements

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

/* */