0
0
SAROLANGUN-Suararakyatnews.com,
Sudah hampir 2 bulan harga beras di Kabupaten Sarolangun naik dari harga sebelumnya Rp 14.000 perkilogram melonjak menjadi 16 000 hingga Rp 17.000 perkilogram, kenaikan harga beras ini bukan hanya berdampak terhadap konsumen akan tetapi juga berdampak dengan omzet para pedagang beras yang terjun bebas.
Hen warga Serkam Kecamatan Sarolangun, yang membuka toko manisan di Pelayang menyebutkan harga beras ditempatnya saat ini ada dua macam, dari harga Rp 16.000 untuk kualitas sedang dan Rp 17.000 untuk beras premium.
Menurutnya, satu karung beras ukuranĀ 10 Kg dibeli dengan harga Rp 155Ā ribu dari harga sebelumnya Rp 140 ribuĀ perkarung. Apabila beras tersebut dijual dengan harga Rp 16.000 perkilogram, maka pedagang hanya mendapat keuntungan Rp 500 rupiah perkilogramnya.
“Kalau dipengilingan padi harga masih dapat Rp 14.000 perkilogramnya, tapi stoknya terbatas” Ujarnya pada Senin (04/03/2024)
Terpisah, Nurlaila warga Desa Lubuk Sepuh Kecamatan Pelawan menyebutkan untuk saat ini dirinya hanya bisa beli beras kiloan dengan kualitas rendah
“Kalau ditempat kami harga beras paling rendah Rp 16.000, kalau beras merk kasih sayang Rp 17.000 perkilogramnya, sampai saat ini belum turun” sebutnya.
Dikatakannya, naiknya harga beras sangat berdampak bagi masyarakat terutama yang bekerja sebagai penyadap karet, apalagi menurutnya saat ini musim penghujan masyarakat tidak bisa bekerja menyadap karet
“Naiknya harga beras sangat berdampak sekali bagi kami apalagi saat ini musim penghujan, belum lagi harga kebutuhan dapur lainnya seperti minyak goreng, cabe juga naik. Sebagai ibu rumah tangga, stres juga ngatur uang belanja harian untuk kebutuhan dapur agar bisa dilengkapi.” cetusnya. (*)
