KERINCI-Suararakyatnews.com,
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Drs.H.M.Dianto,M.Si mengemukakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi akan terus mendukung kegiatan restocking (penyetokan ulang) di kawasan reservat, suaka perikanan serta lubuk larangan yang tersebar di Provinsi Jambi, agar terjaga secara berkelanjutan khususnya ikan-ikan khas Jambi, dan tetap melestarikan alam.
Sektor perikanan, kata Sekda banyak menyerap tenaga kerja dan juga memberikan hasil panen yang relatif cepat bagi petani ikan dan nelayan.
“Hanya membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 5 bulan, sudah dapat memanen ikannya,” kata Sekda saat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indondesia, Susi Pudjiastuti di kawasan Objek Wisata Sanggaran Agung Kabupaten Kerinci, Senin (11/02/2019).
Patut bersyukur, lanjut Sekda, Provinsi Jambi dikaruniai sumber daya alam yang begitu melimpah diantaranya sumber daya kelautan dan perikanan khususnya untuk sumberdaya perikanan budidaya di Provinsi Jambi, terdapat banyak sungai yang panjangnya lebih dari 1.740 Km, sedangkan untuk potensi lahan tambak tercatat sekitar 18.000 Ha.
“Potensi perikanan tangkap Provinsi Jambi memiliki luas laut yang terhampar di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur,” jelas Sekda.
“Saya menghimbau seluruh masyarakat yang berada di Provinsi untuk selalu menjaga habitat ikan” ajak Sekda.
Akan tetapi, jelas Sekda, keberadaan Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) yang marak terjadi di wilayah Provinsi Jambi dapat menggangu keberlanjutan populasi ikan di Provinsi Jambi mengigat kegiatan PETI dapat mengancam kesehatan masyarakat juga mengancam sumber daya perikanan.
Untuk itu, Srkda juga berharap pada aparat penegak hukum untuk dapat mengatasi persolanan tersebut.
“Pada sisi lain, memberantas kegiatan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan seperti penangkapan dengan mengunakan listrik, bom maupun racun,” tutur Sekda.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti dalam sambutannya mengatakan, Kerinci memiliki luas danau sebesar 4.200 m2, merupakan potensi sumber daya alam perikanan yang sangat luar biasa yang patut dijaga.
“Jika sumber daya alam perikanan digarap dengan baik, tentu Kerinci akan menjadi suplier terbesar perikanan di Provinsi Jambi dan sekitarnya,” ujarnya.
Susi meminta masyarakat Kerinci untuk memanfaatkan Danau Kerinci dengan baik, jangan berubah menjadi malapetaka.
“Belajarlah dari kejadian-kejadian yang telah pernah terjadi di Jawa Barat, Singkarak, Maninjau, dan Danau Toba, dimana terjadi kematian ikan secara massal,” ungkap Susi.
Bencana ini, kata Susi, terjadi di beberapa danau di Indonesia disebabkan tidak terkontrol populasi kerambah. Susi meminta Bupati Kerinci melalui Bappeda dan Dinas Perikanan untuk mengatur kerambah yang ada di Danau Kerinci.
“Silakan ditertibkan kapan perlu buat peraturan daerah, kita takut nanti jadi malapetaka, masyarakat harus menerima, jangan sampai kita mendapatkan penghasilan ikanya pada mati semua, katanya.
Selain itu, Menteri Susi juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada nelayan di Kerinci yakni benih ikan mas sebanyak 300 ribu ekor, ikan nila 300 ribu, Jelawat dan nilem 120 ribu, pakan ikan mandiri 10 ton, bioflok 2 paket, ches Freezer 3 unit, dan satu unit mobil pendingin.
Sumber: Humas Pemprov Jambi
Editor: Agon