0
0
SAROLANGUN-Suararakyatnews.com,
Upacara adat atau lebih dikenal dengan sebutan ‘sodokah selesai nuai’ di Desa Lubuk Sepuh Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun sampai saat ini masih terus dilestarikan oleh Masyarakat adat, yang bertujuan untuk membangun silaturahmi antar masyarakat yang mayoritas adalah petani.
Kegiatan sodokah selesai nuai’ (Syukuran habis panen-red) ini dilaksanakan di Balai Desa Lubuk Sepuh pada hari Jum’at (30/3/2018) siang selesai shalat Jum’at, dihadiri oleh segenap Masyarakat Desa dan unsur Tripika Kecamatan Pelawan, Lembaga Adat Desa, Tokoh Agama, dan BPD. Tingginya animo masyarakat terlihat dari berbondong-bondong menghadiri acara dengan membawa makanan hasil bumi yang diperoleh dari hasil bercocok tanam.
Dikatakan oleh Sekdes Lubuk Sepuh M.Atik, S.Ag saat dibincangi diselah acara, untuk saat ini jumlah luas sawah yang sudah digarap sekitar 150 Hektar, sedangkan Sawah baru yang sudah dicetak dan siap ditanam pada musim tanam tahun 2018 ini sekitar 47 hektar yang dikelola oleh 5 kelompok tani.
“Alhamdulilah tahun ini masyarakat kito sudah panen dan hasilnyo sangat memuaskan. semoga kedepan animo masyarakat untuk turun ke umo (Sawah dan ladang-red) makin tinggi, kedepannyo Sayo berharap petani di Desa Lubuk Sepuh dapat mencapai swasembada beras, sembari berpromosi stok beras dirumahnya yang sudah siap dipasarkan ‘ado padi gawe menjadi’ sebagai bagian Pamerintah di Desa sayo bukan hanyo mengajak, tapi sayo turut ikut be’umo.” ungkap M.Atik, S.Ag
Lebih lanjut dikatakannya, tujuan dari sodokah selseai nuai ini adolah untuk mengumpul kembali para petani yang selamo berladang terjadi selisih paham atau silang pendapat, “Pepato adat menyebutkan, umo bapaga siang, ternak bakandang malam, umo babanja torenak bepadang. Kadi kalau malam ada kerbau masuk kesawah boleh disembelih, selain itu tujuan dari acara ini adolah menjalin kembali silaturahmi antar petani yang mungkin selamo bercocok tanam Ado selisih paham, dan menentukan rencana turun ke umo,” pungkasnya. (Aang)
