0
0
SAROLANGUN-Suararakyatnews.com,
Sinar Mas Agribusiness kembali menggelar acara pemberian rewod bagi 9 Desa Binaan PT. BKS dan PT. PKM yang berada di dua Kecamatan, yakni 1 Desa di Kecamatan Pauh dan 8 Desa di Kecamatan Aair Hitam. Acara di laksanakan di Aula PT. PKM yang berada di Kecamatan Air Hitam, rabu (7/03/2018).
Hadir dalam acara ini Kepala Desa 9 Desa dan masarakat makmur peduli api perwakilan dari masing-masin desa, juga hadir unsur tripika, Camat Air Hitam Imron, Kapolsek Air Hitam Iptu Charles Sitorus serta Koramil Pauh Tego, juga hadir El Dimar selaku RC, Joned Junaidi Manager PT. BKS, Edison Selaku Manager PT. PKM serta para staf PT. BKS dan PT. PKM.
Dengan berkurangnya titik panas dan kebakaran di 9 Desa Binaan di Kabupaten Sarolangun pada tahun 2017, jumlah titik panas dan titik api di desa program DMPA telah menurun menjadi 2 titik panas dan 1 titik api, dari 3 panas dan 3 titik api pada tahun 2016 lalu yang pada tahun 2015 sebanyak 213 titik panas dan 130 titik api di lapangan.
CEO perkebunan wilayah jambi, yang di wakili Regional Controller (RC) Eldimart Mengatakan, Menyusul keberhasilan Desa Makmur Peduli Api yang di mulai sejak tahun 2016 kami melaporkan, bahwa masarakat di Sarolangun tetap siaga dan berhasil meminimalkan kebakaran pada tahun 2017, 9 DMPA kami berasil menjaga areal mereka dari kebakaran dan mendapatkan penghargaan sebesar 100 Juta/ Desa untuk pengadaan sarana pemadam kebakaran Ttim Masarakat Siaga Api dan Fasilitas Umum lainnya, dengan jumlah nilai keseluruhan tahun ini 900 juta.
Sementara itu untuk pemberian bantuan rewod ini telah dilakukan penilayan di masing-masing desa yang terdiri dari sembilan desa, adapun tim penilai melibatkan unsur Muspika Kecamatan Air Hitam dengan kriteria penilayan mengacu pada ketentuan kejadian hotspot dan kebakaran di desa masing-masing serta kinerja dari tim masarakat siaga api dan respon dukungan dari unsur Pemerintah Daerah dan masarakat.
Lebih lanjut ia mengatakan, dampak dari program DMPA makin rerlihat, kesadaran masarakat terkait bahayanya kebakaran semakin terbentuk, hal ini terlihat dari masarakat yang sudah banyak mengolah lahan dengan tanpa membakar; mereka menyadari bahwa akan banyak dampak begatif yang di timbulkan dari membakar lahan baik kesehatan manusia, sangsi hukum dan kerugian matrial. Tutupnya (Sobri/ Adv)
