0
0
SAROLANGUN-Suararakyatnews.com,
Kegiatan Bedah Rumah yang dialokasikan oleh Pamerintah Pusat pada tahun 2017 untuk Rumah Tangga Miskin atau kurang mampu di Desa Semurung Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun sebanyak 45 unit diduga disunat oleh oknum Pendamping lokal berinisial ‘N’.
Sampai saat ini belum diketahui nama Programnnya apa? sebab saat pihak media mencoba mengonfirmasikan nama Programnya ke penerima bantuan maupun pihak Pamerintah Desa tidak begitu jelas nama Programnya apa, yang mereka tahu bahwa kegiatannya adalah bedah rumah yang dananya dibantu oleh Pamerintah pusat sebesar Rp 15 juta perkeluarga yang ditransfer langsung ke rekening penerima bantuan.
Masyarakat penerima bantuan tidak pernah melihat jumlah uang yang di berikan kepada mereka, kendati uangnya telah ditransfer melalui rekening mereka masing-masing, dari hasil penelusuran dilapangan rekening masyarakat penerima bantuan diambil oleh pendamping dan dicairkan langsung oleh oknum pendamping berinisial ‘N’.
M.Zaki dan Kodir Warga Semurung, penerima bantuan bedah rumah saat di Komfirmasi pada Minggu (14/1/2018) menjelaskan. “dari 45 orang Warga Semurung yang mendapat bantuan bedrum semuanya hanya menerima kiriman material, barang yang dikasih oleh Pendamping bervariasi, kalau sirtunya 2 Mobil, batu batanya dikurangi, kalau Sengnya ditambah besi behelnya dikurangi, ada juga yang kebagian besi behel cuma satu batang, ditambah kunsen dan daun pintu, ” sebut keduanya.
Lebih lanjut dituturkan keduanya, “kalau kami total-total jumlah harga material yang kami terima hanya berkisar sekitar 10 jutaan, sehingga sampai saat ini masih ada berberapa unit rumah yang belum rampung pekerjaannya karena materialnya habis, terkait kekurangan bahan. Kami diminta beli sendiri, kalau kami banyak uang tidak mungkin kami minta bantuan bedrum, dari Pamerintah pak,” ungkapnya.
Terpisah Ahmad Sepawi, Z. Kepala Desa Semurung Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun saat dikomfirmasi membenarkan prihal Pencairan dana yang dilakukan Pendamping. Ia juga menceritakan hingga tahun 2018 masih ada 2 unit rumah Warganya yang belum selesai, karena kehabisan material.
Saat ditanya juknis pelaksanaan dan pencairan dana dirinya mengaku hanya bertugas menyeleksi keluarga yang layak mendapatkan bantuan, terkait pencairan dana direkening penerima oleh Pendamping dirinya mengetahui.
“Tugas saya hanya mencari keluarga yang layak mendapatkan bantuan program, di Desa Semurung ada 45 keluarga yang dapat bantuan bedah rumah, sedangkan uang sebesar Rp 15 juta yang ditransfer ke rekening penerima dicairkan oleh Oknum Pendamping. Jadi masyarakat hanya menerima baham matrial bangunan saja, saat saya tanya sama pendamping bagaimana mekanismenya, pendamping itu bilang kalau kades tidak dilibatkan, semua kegiatan mereka yang ngaturnya.” ucap Kades menirukan bahasa pendamping kepadanya.
Diungkapkan Kades bila masyarakat miskin penerima bantuan pada awalnya diajukan sebagai penerima bantuan dengan kriterianya adalah warga miskin yang memiliki rumah ukuran 4×6 selanjutnya masyarakat penerima harus membuat rekening atas nama pribadi sebagai syarat untuk mencairkan dana sebesar Rp 15 juta perorang.
Kepada awak media ia mengaku sangat kecewa dengan pendamping karena masih ada dua unit rumah yang belum selesai. Padahal sudah memasuki tahun 2018 sementara nomor handphone pendamping tidak dapat dihubungi lagi.
“Masih ada dua rumah yang hingga saat ini belum selesai, dengan kerangka atas belum ada sama sekali salah satunya rumah warga bernama Dahari, sementara tahun anggaran sudah habis, ditelepon nomor pendampingnya tidak aktif lagi.” Terang kades dengan nada kesal.
Kades Semurung Ahmad Sepawi, Z. Mengarahkan Suararakyatnews.com, untuk mengkonfirmasi langsung prihal bedah rumah di Desanya kepada Pendamping langsung. Saat dikomfirmasi nomor handphone ‘N’ 08526687xxxx – 08537876xxxx bernada aktif tapi tidak diangkat, sedangkan Komfirmasi melalui Messenger pun tidak dibalas. (*Red)
