0
0
SAROLANGUN- Suararakyatnews.com,
Upayah Pemerintah Kabupaten Sarolangun dalam Membangun Serana dan Pesarana Pendidikan khususnya pada Lembaga Pendidikan Milik Pamerintah dinilai belum maksimal, hal ini terlihat pada Minimnya Anggaran APBD Sarolangun untuk Peningkatan Serana dan Pesarana pada Lembaga Pendidikan milik Pamerintah seperti SDN, MIN, SMPN, dan MTsN.
Selama ini banyak kegiatan Rehabilitas pada Lembaga Pendidikan milik Plat Merah, seperti SDN dan SMPN masih mengandalkan Program Dana Alokasi Khusus (DAK) atau Bantuan Pamerintah (Bantah) dari Pamerintah Pusat yang bersumber dari dana APBN, sementara untuk MIN dan MTsN masih belum tersentuh.
Dikatakan Isral yang juga Ketua Umum LSM Pemantau Kebijakan dan Pembangunan Daerah (PKPD), menyebutkan selama ini Pemkab Sarolangun masih berfokus pada peningkatan Serana dan Pesarana dibeberapa Ponpes seperti pada tahun Anggaran 2017 ini giliran Ponpes Al Fattah Singkut yang mendapat Alokasi dana Rp 924.006.000.00, untuk pembangunan Asrama.
“Kita sangat Mengapresiasi Pemkab terkait Pengalokasian Dana APBD yang diperuntukkan untuk Lembaga Pendidikan Agama khususnya sekolah dibawah Naungan Yayasan, akan tetapi Sekolah Negeri pun harus juga mendapatkan Perioritas dari Dana APBD. Contohnya MTsN Sarolangun, Sekolah ini Kekurangan Ruang Belajar sebanyak 2 Lokal, akibatnya pada PSB Tahun Ajaran 2017-2018, wali murid terpaksa Menyumbang dana Rp 500.000 perwali murid untuk membangun Gedung Baru.” Sebut Isral.
Lebih lanjut dikatakannya. “selama ini, Pemkab Sarolangun melalui Dinas Pendidikan masih banyak mengandalkan Bantuan Dana Hibah dari Pamerintah Pusat untuk kegiatan Rehabilitasi Gedung-Gedung Sekolah milik Pamerintah seperti SDN, SMPN. Sementara kalau untuk MIN dan MTsN, saya pantau tidak ada sama sekali Penganggaran, walaupun dibawah naungan Depag Peserta didiknya juga Warga Sarolangun, semestinya itu harus juga jadi perhatian Pemkab Sarolangun.” Sebut Isral. (Aang)
