SAROLANGUN-Suararakyatnews.
Terkait aksi pemblokiran jalan yang dilakukan oleh puluhan warga Desa Lubuk Resam Kecamatan Cermin Nan Gedang (CNG) pada jumat (23/6) terhadap kendaraan yang menuju ke wilayah Kecamatan Batang Asai (BTA). Kedua Tokoh Masyarakat (Tomas) dari kedua Kecamatan ini bergerak cepat untuk meredam perselisihan kedua warga beda kecamatan ini.
Minggu malam senin (26/6) para Tomas Kedua Kecamatan ini mengadakan pertemuan dirumah H.Hafis Hasbiallah (Waka DPRD Sarolangun) yang juga Tokoh Masyarakat Kecamatan CNG diDesa Lubuk Resam, sedangkan dari kecamatan BTA di wakili oleh Bambang Gunawan yang juga Anggota DPRD Sarolangun. Hadir dalam pertemuan tersebut Kapolres Sarolangun AKBP Dadan Wira Laksana, Asisten I Pemkab Sarolangun, Camat CNG dan Camat BTA, dan Kepala Desa Lubuk Resam A.Yani.
Dalam status yang diposting di akun fesbook miliknya pada pukul 23:00 wib. Bambang Gunawan menuliskan rasa syukurnya atas kesepakatan yang telah disepakati dalam pertemuan tesebut.
“Alhamdulillah malam ini tanggal 26-06-2017 musyawarah penyelesaian sengketa antara warga Kec Batang Asai dengan warga Kec CNG yang dihadiri oleh kapolres Sarolangun, Prof H. Mukhtar Latif, Asisten I Pekan Sarolangun, H. Hapis Hasbiallah Waka DPRD Sarolangun, para Camat dan Kades kedua belah pihak, yang bertempat di kediaman H. Hapis Hasbiallah. Berjalan dengan baik, dan menghasilkan kesepakatan perdamaian kedua belah pihak, semoga ada hikmah di balik kejadian ini. Untuk wargaku yang ada di Bt Asai yang melakukan perjalanan melewati Kec CNG sudah tidak ada lagi hambatan, dan tidak ada lagi pemblokiran jalan karena kita sudah ada kesepakatan perdamaian semoga tidak terulang lagi kejadian yang sama.” dikutip dari postingannya.
Terpisah Herhar Supraja S.ST yang juga tokoh Pemuda Kecamatan BTA menyambut baik atas kesepakatan damai yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak tersebut.” saya pribadi berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. dengan adanya kesepakatan damai yang sudah diputuskan oleh para Tokoh masyarakat mari kita jaga bersama-sama.” harapnya (Aang)