SAROLANGUN-suararakyatnews
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan Ujian Nasional (UN) 2017 dilaksanakan dengan berbasis komputer. Di Kabupaten Sarolangun, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) melahirkan masalah baru. Belasan Sekolah Terpaksa menumpang UN ke Sekolah lain. Senin (23/01)
UNBK Diberlakukan, Banyak Siswa di Sarolangun Terpaksa Ujian Menumpang Sekolah Lain
Kondisi tersebut tidak bisa dicegah, karena Sekolah Pelaksana UNBK sangat terbatas. Tidak sebanding dengan jumlah sekolah pelaksana UN secara keseluruhan.
Untuk tahun ini (2017) tingkat SLTA wajib UN menggunakan Sistem Komputer. “Ada atau tidak ada komputer di Sekolahnya, siswa harus melaksanakan UN menggunakan komputer,” Kata Kadisdik Sarolangun Lukman.
Berdasarkan data sebut Lukman, di Sarolangun terdapat 21 Sekolah SMA, terdiri dari 15 Sekolah Negeri dan 6 Sekolah Swasta. Sementara SMK terdapat 22 Sekolah baik Negeri maupun Swasta.
Dari Sekolah tersebut jelasnya, untuk SMA hanya ada 5 Sekolah yang sudah siap UNBK. Namun untuk SMK Semua Sekolah sudah siap melaksanakan UNBK.
Dijelaskannya, bagi Sekolah yang tidak memiliki Komputer atau belum bisa melaksanakan UNBK. Maka siswanya diperbolehkan untuk menumpang di Sekolah lain yang memiliki dan siap menggelar UNBK. “Caranya ya menumpang di sekolah lain. Jadi nanti sistem yang dipakai bergantian. Tapi dibuat polanya, supaya soal ujian tidak bocor dan sama dengan siswa yang sudah melaksanakan ujian,” Jelasnya.
Beberapa siswa diminta tanggapannya terkait UNBK mengaku, siap untuk mengikutinya. Meski saat ditanya jika sekolah mereka terpaksa menumpang melaksanakan UNBK ke Sekolah lain.“Siap dak siap ya harus siap. Rasa waswas mungkin ada karena kita ujian bukan di Sekolah kita,” ujar beberapa siswa kepada wartawan (Rahman/Praja)