SAROLANGUN-Suararakyatnews.com,
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Sarolangun (GMS) melakukan aksi Demonstrasi didepan Kantor Bupati Sarolangun pada Jumat (09/02/2023)
Mereka menyampaikan aspirasi atas ketidak disiplinan oknum Kepala Bappeda Sarolangun yang dinilai telah melanggar undang-undang tentang kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dimana dalam orasinya, Dedi Kurniawan mengatakan bahwa seharusnya seorang PNS dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara sesuai dengan kode etik yang telah diamanatkan Undang-undang.
“Kami tidak membuat keributan, kami hanya menyampaikan keluh kesah masyarakat Sarolangun. Kepala Bappeda Sarolangun melanggar kode etik Pegawai Negeri Sipil,” ujarnya.
Senada Wiji, dalam orasinya mengatakan bahwa pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh pejabat eselon II tersebut harusnya mendapatkan tindakan tegas dari kepala daerah dalam hal ini Penjabat Bupati Sarolangun karena izin tugas ke luar daerah tapi ternyata berangkat umrah bersama jamaah jasa biro travel miliknya
“kami minta kepada Penjabat Bupati Sarolangun untuk memberikan tindakan tegas dan mencopot kepala Bappeda Sarolangun,” pintanya.
Sulaiman Ketua Umum GMS juga menegaskan bahwa pelanggaran kode etik dan indisipliner kepala Bappeda Sarolangun tersebut dilakukan saat pembahasan APBD Kabupaten Sarolangun pada bulan November 2022 lalu, dan kemudian terjadi lagi pada bulan Januari 2023.
Menurutnya, sebagai leading sektor dalam menentukan arah dan kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah, tentunya harus mengedepankan kepentingan negara dibandingkan kepentingan pribadi.
“Namun kepala Bappeda Sarolangun melakukan tindakan indisipliner, beliau tidak hadir dalam pembahasan APBD kabupaten Sarolangun tahun 2022 kemarin dan kemudian tahun 2023 ini kembali lagi melakukan hal yang sama, yang mana SPT nya tugas ke Jakarta, namun malah berangkat umrah melalui jasa biro travelnya,” ucap Sulaiman
“Seorang pejabat tinggi itu harus disiplin, bagi kami ini sangat melukai hati rakyat dan kami mahasiswa, dan kami tidak setuju kepala Bappeda dipimpin oleh orang seperti itu, maka itu kami minta penjabat bupati Sarolangun tindak tegas hal itu dan copot kepala Bappeda,” tegasnya
Dalam aksi demo tersebut, mendapatkan pengawalan ketat dari aparat keamanan TNI/Polri dan Satpol PP Sarolangun, yang dipimpin langsung Kabag OPS Polres Sarolangun Kompol A Bastari Yusuf, serta sejumlah personil lainnya.
Para pendemo disambut oleh Asisten I Setda Sarolangun Drs H Arief Ampera, ia mengatakan seharusnya kedatangan mahasiswa ini disambut langsung oleh Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal, S.Pt, MM namun dikarenakan ada kegiatan di Jambi, sehingga diamanatkan dirinya
“Tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh salah seorang pejabat di kabupaten Sarolangun yang suratnya melaksanakan tugas ke Jakarta dan beliau melaksanakan umrah, kita sudah ambil tindakan dimana kita berikan penundaan kenaikan gaji berkala selama satu tahun,” katanya.
Arif Ampera juga menjelaskan sanksi lainnya juga telah diberikan dengan tidak dibayarkannya Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang bersangkutan selama enam bulan.
“Kami sudah memberikan sanksi atas tindak yang bersangkutan dan kita juga berikan peringatan untuk tidak mengulangi perbuatannya,” katanya.
Sedangkan permintaan mahasiswa untuk mencopot kepala Bappeda sarolangun itu, Arif Ampera mengatakan bahwa hal itu merupakan kewenangan Kepala Daerah, hal itu akan disampaikan kepada penjabat bupati Sarolangun
“Untuk perberhentian dan lain-lain akan dibicarakan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Permintaan adik-adik mahasiswa akan saya laporkan secepatnya kepada bapak penjabat bupati Sarolangun,” katanya.
Setelah mendengarkan penyampaian Asisten I Setda Sarolangun, para Mahasiswa pun membubarkan diri dengan tertib (*)