space
space
OLAHRAGA & KESEHATAN

Direktur RSUD Chatib Quzwain Jawab Tuntutan Himsar Jaya

26
×

Direktur RSUD Chatib Quzwain Jawab Tuntutan Himsar Jaya

Sebarkan artikel ini
Page Visited: 563
0 0
Read Time:3 Minute, 12 Second

SAROLANGUN-Suararakyatnews.com,

Aksi unjuk rasa Himpunan Mahasiswa Masyarakat Sarolangun Jakarta Raya (Himsar Jaya) yang sudah dijadwalkan untuk menggelar orasi di RSUD Chatib Quzwain hari ini, Selasa (23/6/2020) terkait anggaran penanganan Covid 19 di RSUD Sarolangun akhirnya dimediasi.

Mediasi antara Himsar Jakarta Raya dengan Tim Gugus Tugas Covid 19 Sarolangun tersebut dipimpin oleh Asisten I Setda Sarolangun Drs.Arief Ampera di Ruang Pola Utama Kantor Bupati Sarolangun, pada Selasa (23/6/2020) siang.

Himsar Jaya yang diwakili oleh 5 orang yang dikoordinir oleh Makruf Amin sebagai Korlap serta perwakilan keluarga pasien Corona. Sementara dari Tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Sarolangun, Asisten I Drs.Arief Ampera, Direktur RSUD Chatib Quzwain dr. Bambang Hermanto, M.Kes, Kadis Kesehatan Bambang Hermanto,MKN, Kepala BPBD/Ketua Pelaksana Tim Gugas Covid-19 Sarolangun Trianto, Kepala BPKAD Emalia Sari dan Kakan Kesbangpol Hudri, S.Pdi, M.Pdi, turut hadir Perwakilan dari Polres Sarolangun, Kasat Intelkam Polres Sarolangun Iptu Rendie Reinaldy, Kabid P2P Dinkes Harta Saputra dan 5 orang perwakilan Tim Medis Gugas Covid 19 Sarolangun.

Dalam mediasi tersebut membahas tuntutan Himsar Jaya terkait transparansi pelayanan dan pengelolahan anggaran penanganan Covid 19 Kabupaten Sarolangun. Dengan meminta Dirut RSUD Sarolangun agar transparansi dalam melakukan penanganan dan membuka ke Publik terkait jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk penanganan pasien Covid 19 serta kebutuhan apa saja hingga mengeluarkan anggaran yang cukup besar, Himsar Jaya meminta Kepolisian dan Kejari mengawasi penggunaan anggaran sesuai arahan Presiden agar tidak terjadi penyelewengan.

Usai memimpin mediasi, Asisten I Drs.Arief Ampera menyebutkan jika apa yang terjadi saat ini terhadap pelayanan pasien corona, pihak keluarga dan tim medis hanya miskomunikasi. Karena untuk pelayanan sudah cukup maksimal sesuai standar yang sudah ditetapkan.

” Dalam hal secara umum keluarga pasien ada yang puas dan ada yang tidak puas. Untuk itu kedepan kita akan bebenah dan merevisi terkait pelayanan yang kita berikan,” sebutnya.

Ditambahkannya,jika untuk pasien sendiri tidak ada persoalan,karena apa yang sudah dilakukan oleh tim medis sudah sesuai dengan protap. ” Untuk pasien dan dokter atau tim medis sudah sesuai protap tinggal koordinasi antara keluarga pasien dengan dokter,” tambah Asisten I.

Sementara itu, Direktur RS Chatib Quzwain dr.H.Bambang Hermanto juga mengatakan jika ini hanyalah miskomunikasi,karena apa yang sudah dijalankan tim medis dan dokter yang bertugas sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan protap. ” Tapi kita akan tetap mengevaluasi kembali untuk meningkatkan seluruh tenaga dokter kita agar benar-benar mengikuti prosedur dalam mengobati pasien covid 19 ini,” katanya.

Masih dikatakannya, terkait masalah pelayanan seperti makan pasien, pihak RSUD Chatib Quzwain Sarolangun sudah menjalankan sesuai protap penyiapan makanan. ” Jika pasien mau lebih, silahkan pihak keluarga menambahkan,” ujarnya.

Selain itu untuk penanganan pasien covid yang sudah dilakukan oleh pihak RSUD secara keseluruhan untuk tim yang mana berjumlah 64 orang,yang semuanya diberikan insentif mulai dari PJP sampai roomboy semuanya terlibat dalam hal penanganan ini. ” Untuk ini tentunya insentif yang diberikan berbeda-beda. Mulai dari dokter spesialis yang lebih tinggi sari dokter umum, dan dokter umum lebih tinggi dari perawat dan seterusnya sesuai dengan anjuran Presiden RI dan Menteri,” jelas dr.Bambang Hermanto.

Sedangkan untuk masalah penghematan anggaran penanganan covid 19 di RSUD Sarolangun, dirinya menilai sudah cukup hemat, bahkan pihak RSUD sudah sangat kecil dalam pengusulan anggaran untuk tim medis,mulai dari dokter spesialis,dokter umum dan perawat. ” Untuk insentif yang diberikan kita sudah sangat kecil dibandingkan dengan Kabupaten lain. Ditempat lain dokter spesialis nilainya Rp 10-15 juta, sementara  kita dibawah Rp 10 juta, yang lebih parah lagi dokter Umum dibawah Rp 5 juta. Sedangkan pada umumnya anjuran presiden Rp 10 juta. Apa yang kita lakukan ini sudah sesuai dengan standar disini dan sesuai dengan DPA,” pungkasnya.

Sementara Korlap Himsar Jaya Makrup Amin menegaskan jika terkait masalah semua ini, dirinya bersama Himsar Jaya akan terus memantau semua kegiatan dalam penanganan covid 19 di Sarolangun.

“Intinya kami dari Himsar Jaya akan terus memantau,” pungkasnya. (*Red)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Advertisements
Advertisements

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

/* */