MERANGIN-Suararakyatnews.com,
Kasus bullying yang menimpa SN (13) Siswa SD N 33 Desa Sungai Ulak Kecamatan Nalo Tantan Kabupaten Merangin, dikunjungi oleh Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Merangin Ir. Fajarman Msc. yang didampingi sekretaris Nurjanah SH, serta Devisi yang ada di P2TP2A pada Jumat (13/03/2020) pagi.
Dalam kunjungan ini, Tim dari P2 TP2A Merangin ingin melakukan audensi dengan para majelis guru, guna mengetahui kasus bulliying yang terjadi terhadap SN (13), siswa sekolah tersebut.
“Yang namanya bulliying dikalangan anak-anak sekolah sebenarnya sudah ada sejak dulu hanya saja bulliying masa dulu dan saat ini, telah jauh berbeda.” terang Fajarman.
“Bulliying dulu dan kini berbeda, dan kini bisa berakibat kepada psikoligi anak, serta sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak yang terkena masalah tersebut,” lanjutnya..
Menurut Fajarman, untuk mengatasi dan mencegah terjadinya bulliying, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun juga pihak sekolah dan orang tua anak. Namun Fajarman berharap pihak sekolah harus lebih aktif mengawasi anak di sekolah.
“Kita perlu bersinergi untuk menghilangkan bulliying terhadap anak. “Ini tidak hanya tanggungjawab pemerintah saja namun juga menjadi tanggungjawan pihak sekolah dan orang tua,” ujarnya.
Hingga saat ini siswa SDN 33 Desa Sungai Ulak atas nama SN yang terkait kasus Bulliying masih dalam perawatan intensif pihak RSU Kol. Abunjani Bangko.
Dr. Zaherman, devisi jaringan dan rehabilitasi (medis dan non medis) P2TP2A Kabupaten Merangin menjelaskan, berdasar hasil pemeriksaan medis di RSU Kol Abunjani, SN diduga menderita miningitis dan peradangan pada selaput otak.
“Kalau memang tidak ada perobahan kemungkinan besar SN akan kita rujuk ke Jambi,” ungkapnya.
Sementara Kepala SDN 33 Desa Sungai Ulak Rina Marya, SPd berharap anak didiknya segera sembuh dan dapat kembali bersekolah. “Bagaimanapun SN adalah anak didik kami dan kami berharap segera sembuh dan kembali kesekolah,” harapnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merangin yang diwakili Kabid Bina Sekolah Dasar Hendizon, SPd mengatakan jauh sebelum masalah ini mencuat, pihak Dikbud Merangin telah menengahi persoalan agar persoalan tersebut dapat diselesaikan. “Sebelumnya kami telah datang kesekolah SD ini untuk menyelesaikan masalah SN dengan memanggil dan dihadiri oleh banyak pihak,” tandasnya. (PERI).