MERANGIN-Suararakyatnews.com,
Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangko, Kamis (30/8/2018) sekira pukul 10.00 wib menggelar aksi demo di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan (KUKMPP) Kabupaten Merangin, terkait langkanya gas melon atau gas elpigi ukuran 3 Kilogram bersubsidi yang diperuntukan warga miskin.
Dalam Orasinya, para pendemo dari HMI ini menyampaikan, Harga Eceran Tertinggi (HET) gas bersubsidi 3 Kg yang ditetapkan oleh Pemerintah sebesar Rp 17.000.- namun diluar pangkalan atau agen harganya bisa mencapai Rp 25.000 hingga Rp 30.000,- di Kabupaten Merangin.
Aksi di gelar di Simpang Empat Lampu Merah Jalan Lintas Sumatera yang tidak jauh dari Kantor Bupati Merangin, kemudian berpindah dan dilanjutkan didepan Dinas KUKMPP Merangin.
Aksi ini sempat mengganggu arus lalulintas namun pihak Kepolisian mengalihkan arus lalulintas ke jalur lainnya.
Dalam orasinya didepan kantor yang dahulu dikenal sebagai kantor pedagangan dan koperasi ini, para pendemo meminta Kepala Dinas KUKMP Merangin mundur dari jabatannya, karena dianggap tidak mampu mengurusi masalah elpiji 3 kg.
Selain itu, para pendemo juga meminta kepada DKUKMPP Merangin secara kelembagaan, memfasilitasi HMI untuk bertemu dengan pihak agen yang menyalurkan gas elpiji ke Kabupaten Merangin. Hal ini untuk melaporkan “ulah nakal” pangkalan di Merangin sebagai pemicu mahal dan langkanya elpiji 3 kg untuk rakyat miskin.
Selanjutnya HMI, juga minta kepada DKUKMPP Merangin memfasilitasi pertemuan dengan pihak pangkalan, serta meminta data pangkalan resmi seluruh Kabupaten Merangin, untuk memastikan penyalurannya. Selain itu HMI juga minta kepada DKUKMPP harus tegas kepada oknum pangkalan dan agen yang nakal di Kabupaten Merangin.
Menanggapi tuntutan aksi HMI, agar Kepala Dinas KUKMPP, Junaidi, S.Ip mengatakan, tidak akan mundur dari jabatannya, karena amanah sebagai Kepala DKUKMPP diberikan oleh Bupati Merangin. “Penilaian terhadap saya silahkan saja namun saya bekerja dengan baik dan diberikan oleh Bapak Bupati Merangin, jadi saya tidak akan mundur,” katanya.
Terkait tudingan bahwa Kadis KUMKPP Merangin tidak bekerja, Juniaidi membantah keras karena pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi kelangkaan gas 3 Kg tersebut, Namun Junaidi juga mengakui kalau gas yang dijual diluar pangkalan harganya tidak dikontrol, “Dimananya saya gagal, pangkalan nakal telah kita tindak. Operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan juga telah kita lakukan,” tandasnya. (PERI)