āMURATARA-Suararakyatnew,
Rutinitas Mobil tangki pengangkut minyak Mentah (Crude) berjenis Truk Fuso berbadan besar yang mengangkut hasil Pertambangan minyak PT Sleraya yang melakukan Kegiatan Pengeboran dilokasi Lumbian 1 yang berada diwilayah Kecamatan Nibung Kabupaten Musi Rawas Utara (Sum-Sel) dikeluhkan oleh warga SP 2 Desa Sumber Sari dan SP 1 Desa Bumi Makmur, Keluhan Warga ini bukan tanpa alasan, Sebab sudah hampir satu tahun Mobil truk tangki berbadan besar milik PT Lamindo tersebut melintas di jalan Poros dalam Desa yang padat Pemukiman warga, dampak dari aktivitas truk yang lalu lalang ini, selain merusak jalan juga menimbulkan debu di sepanjang jalan yang dilalui.
Saipul salah seorang Warga Desa Bumi Makmur, mengatakan akibat bobot mobil yang terlalu berat, menyebabkan pagar rumahnya miliknya mengalami retak “tingok pagar rumah awak retak, semestinyo pamerintah menindak dan menghimbau pemilik tambang supayo menyiapkan jalan khusus tambang, masaK mobil besar pengangkut minyak dibiarkan bae lewat jalan dalam Dusun yang padat pemukiman, apolagi jalan Poros dalam Desa ini sempit dan masih berupo jalan tanah, sehingga ketika mobil melintas debunya terbang kemano-mano,”terangnya.
Sementara itu Kepala Desa Bumi Makmur Yatno kepada Suararakyatnew.com menyebutkan bila dirinya sudah sering didatangi warga menyampaikan Keluhan terkait lalu lalang nya kendaraan pengangkut minyak mentah PT Sleraya, “saya sudah beberapa kali mendatangi pihak PT Sleraya agar membuat jalan khusus mobil tambang dan tidak melintas dijalan Poros dalam Desa, mengingat disepanjang jalan rumah warga padat, apalagi jalan desa kita yang dilalui itu sempit, namun sampai saat ini tidak ada tanggapan sama sekali, ” Terang Kades Yatno.
Dari Pantauan dilapangan Aktivitas mobil tangki milik PT Lamindo yang mengangkut Minyak Mentah (Crude) hasil pengeboran PT Sleraya sudah hampir satu tahun ini melintas dijalan Poros dalam Desa Sumber Sari dan Desa Bumi Makmur, selain melintas dijalan dalam Desa, kendaraan tambang berbobot berat ini untuk mempersingkat waktu, melintas dijalan umum penghubung Kecamatan Nibung dan kecamatan Rawas Ilir dari Desa Simpang Tebing dengan rute Tumbur Anjing ke Bingin Teluk, padahal semestinya jalan kendaraan angkutan hasil tambang ini melintas dijalan khusus tambang dengan rute Simpang Tebing lewat rompok kerbau tembus ke Bingin Teluk.
Saat dikonfirmasi pihak PT Lamindo sebagai penyedia jasa angkutan yang bernama Beni tidak menapik bila mobil milik perusahaan tempatnya bekerja melintas dijalan dalam Desa, “betul mobil tangki yang mengangkut Minyak hasil tambang itu milik perusahaan kami, hal tersebut disebabkan jalan khusus tambang rusak dan sulit dilalui oleh kendaraan, namun demikian terkait masalah jalan, kami tidak tahu menahu, itu urusan PT Sleraya,” ucapnya.
Terpisah pihak PT Sleraya melalui Humasnya Subandi saat dikonfirmasi mengatakan, “para sopir itu orang dusun galo, payah diomong. jadi Kito harus memaklumi lah,” ucap Subandi (Gunawan)