SAROLANGUN-Suararakyatnews
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) SarolangunĀ mengelar dialog diruang Pola Bupati, yang dihadiri Pj. Bupati Sarolangun Arief Munandar, Kamis (30/3/2017).Ā Dialok tersebut dengan tema Manifesto Politik Islam dalam pembangunan peradaban bangsa.
Dalam sambutan nya ketua Umum HMI Cabang Kab. Sarolangun Eet Mudori mengatakan Pemuda sebagai Garda Terdepan suatu bangsa, maju dan mundurnya bangsa tergantung dengan pemuda. Dengan proaktifnya pemuda ikut andil dalam pembangunan bangsa dengan berlandaskan Pancasila maka pemuda ikut serta dalam pembangunan peradaban bangsa itu sendiri.
Sejarah perjalanan bangsa ini sudah membuktikan bahwa nasionalisme merupakan alat perjuangan paling efektif dalam mewujudkan Kemerdekaan Indonesia. Bukti dan faktanya adalah keberagaman yang hadir dibumi Indonesia ini dapat diikat oleh sebuah rasa solidaritas untuk menjadi satu kesatuan dalam sebuah wadah yang di imajinasikan sebagai bangsa Indonesia. Namun, nasionalisme di Indonesia mengalami involusi perannya dalam pembangunan peradaban Indonesia.
Manifesto adalah suatu pernyataan terbuka tentang tujuan dan pandangan seseorang atau suatu kelompok-Politik Komunis, kelompok sekularis akhir-akhir ini sering membuat pernyataan yang kotroversi dengan berdalih jangan mencampur adukkan antara agama dan politik.
Agama dan politik suatu mata rantai yang tidak terpisahkan, “banyak kalangan penganut aliran filsafat yang mengkhendaki agar kesusilaan atau budi pekerti tidak berdasarkan pada ajaran agamaā (sekularis) dan juga banyak kalangan sekularis alergi dengan agama sehingga mengkotak-kotakkan antara agama dan politik agar antara agama dan politik tidak dicampur adukkan, katanya
Jika dilihat dari konteks historis, secara filosofis mustahil untuk memisahkan agama dari negara, dan memisahkan agama dari politik, jikalau agama dan politik, agama dan bangsa dipisahkan dengan arti kata tanpa disadari akan merubah arah landasan Negara Republik Indonesia. Tutupnya (Rahman/Yunus. MS)