0
0
SUARA RAKYAT NEWS Lubuklinggau,
Pro dan Kontra terkait Pembangunan Lippo Plaza terus terjadi dikota Lubuk Linggau. Aliansi Pemuda Islam (API) Silampari yang terdiri dari, KAMMI, IMM, PMII, GP ANSOR, PEMUDA MUHAMMADIYAH, PEMUDA PUI, LISUMA, PMT, MPII dan PMT. Melakukan Aksi Damai didepan gedung DPRD Kota Lubuklinggau, Senin(28/11) diKelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
Dalam Orasinya API Silampari mendesak Enam Permintaan kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau Pertama, agar pihak Lippo segera mencabut simbol kristenisasi disegala penjuru tempat yang ada diLippo Plaza (Lambang Salib dan lainya), Kedua menghimbau Pemerintah agar dapat intens mengawasi Perusahaan Lippo akan Misi Kristenisasi yang dicanangkan dalam berdirinya perusahaan itu, Ketiga memberikan Surat Edaran kepada seluruh Karyawan Lippo Group yang ada dikota Lubuklinggau agar tidak melarang karyawannya untuk mengunakan jilbab, Keempat mendesak Pemerintah Kota Lubuklinggau untuk mengkaji ulang Izin Rumah Sakit Siloam, karena dikhawatirkan kehalalan obat-obatanya. Kelima API juga mendesak kepada pemerintah untuk tidak memberikan izin kepada Lippo untuk mendirikan diskotik karena dinilai bertentangan dengan Visi Lubuklinggau sebagai Kota Madani. Dan terakhir yang Keenam API Silampari menghimbau kepada seluruh warga Kota Lubuklinggau dan seluruh karyawan Lippo yang beragama muslim agar dapat melapor kepada Aliansi Pemuda Islam (API), MUI dan FKUB apabila kedepannya terdapat intimidasi dan pelarangan dalam menjalan Syariat Islam.
Dalam orasinya juga API Silampari menyampaikan bahwa kami sepakat dengan INVESTASI, tapi bukan Proses Kristenisasi. Kami juga sepakat dibangun Rumah Sakit, tapi jangan membuat hati Umat Islam tersakiti. Kami tahu selama proses pendirian Lippo ini penuh dengan kontroversi namun kami tetap berbaik hati semua ini akan mampu dicari solusi.
API Silampari meminta jangan sampai Lippo Group “Memancing diair yang keruh” Memancing respon Masyarakat dengan proses agitasi dan pembodohan terhadap lambang kristenisasi. Pinta API kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau.
Sementara Pemerintah Kota Lubuklinggau lansung menanggapi positif atas orasi yang disampaikan oleh Aliansi Pemuda Islam (API) Silampari ini. Dalam hal ini Walikota Lubuklinggau H.SN.Prana Putra Sohe lansung menanggapi apa yang sudah menjadi tuntutan API, Nanan sapaan akrab Walikota menjelaskan terima kasih kepada seluruh Pemuda Islam yang sudah memberikan Kritikan Positif kepada saya tentunya nanti saya akan bicarakan kepada pihak Lippo Plaza agar apa yang menjadi tuntutan API bisa dimengerti oleh pihak Lippo. Namun saya meminta kepada API Silampari dan seluruh Masyarakat Kota Lubuklinggau agar tetap tenang dan sikapi dengan kepala yang dingin, jangan sampai kondisi kota kita tidak menjadi kondusif. Karena isu SARA ini merupakan salah satu problem di Indonesia umumnya dan khususnya di Lubuklinggau.
Jadi saya minta kepada API Silampari dan masyarakat Kota Lubuklinggau agar tetap bersabar karena tentunya butuh proses didalam menyikapi suatu permasalahan. Tegas Nanan, jika belum puas dengan penjelasan saya, saya siap diundang untuk beraudensi guna membahasnya.Jelas Pak Walikota.
Setelah menanggapi aksi Nanan lansung melakukan Sidang Ā Paripurna untuk menyampaikan Pidato Pengantar Nota Keuangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kota Lubuklinggau Tahun Anggaran 2017. (Fauzi Maulana)
