SAROLANGUN-Suararakyatnews.com,
Tinggal dirumah berdinding papan berukuran 5×8 Meter dengan kondisi dinding yang sudah banyak keropos, Sulaiman (49) warga RT 06 Dusun Mekar Jaya Desa Pelawan Jaya, Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun luput dari bantuan Pemerintah padahal ia merupakan keluarga miskin yang tidak memiliki penghasilan tetap.
Bapak tiga orang anak ini sehari-harinya bekerja sebagai kuli serabutan penghasilan yang sangat minim terkadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari apalagi dirinya juga memiliki dua orang anaknya yang masih duduk di bangku sekolah.
“Anak ada tiga, semuanya perempuan. anak pertama sudah tamat SMK, untuk bantu kebutuhan dirumah dia bekerja di rumah makan, yang nomor dua saat ini masih duduk di kelas 3 SMK, sepulang sekolah jualan Gorengan untuk bantu biaya sekolahnya, sedangkan anak yang kecil masih duduk di kelas 4 SD” ujarnya saat dibincangi pada Kamis (17/08/2023).
Dirinya menyebutkan bahwa rumah yang ditempatinya saat ini merupakan bantuan Bedrum 8102 pada tahun 2010 silam, kondisi rumah yang sempit membuat keluarga ini harus berbagi tempat tidur bahkan sebagian lantai rumah masih berupa tanah merah.
.
“Dulu pernah satu kali dapat BLT sebesar Rp 900 ribu, sampai sekarang tidak pernah lagi dapat, Kalau tidak ada jawatan, tidak ada penghasilan, untuk menutupi kebutuhan, istri juga kerja di rumah makan, bisa bawak uang 20 ribu sehari” tuturnya
Sulaiman pun sangat berharap Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui dinas sosial dapat memfasilitasi keluarganya masuk dalam daftar Program Keluarga Harapan (PKH) Bantuan Anak Sekolah melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan mengaktifkan JKN KIS keluarganya.
Diakuinya bila sudah 1 bulan ini kondisi bahu kirinya sakit, namun tidak berani berobat karena terkendala biaya, kendati demikian dirinya tetap mencari jawatan untuk menutupi kebutuhan ekonomi keluarga.
“Saya berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sarolangun terhadap kondisi kami ini” harapnya (*)