0
0
SAROLANGUN-Suararakyatnews.com,
Jalan Penghubung di Kecamatan Bathin VIII, antara Batu Peyabung menuju Desa Tanjung Gagak yang baru saja dilakukan peningkatan, saat ini kondisinya, sudah mulai mengalami kerusakan, padahal jalan tersebut belum lama selesai dikerjakan melalui APBD-P Kabupaten Sarolangun senilai kurang lebih Rp 9,8 Melyar.
Dari Pantaua awak media, pada Rabu (30/12/2020) Kerusakan jalan yang baru saja selesai diaspal tersebut, disebabkan padatnya lalu lintas mobil Dump truck pengangkut galian C berupa batu koral atau Sirtu dari Desa Tanjung Gagak.
Salah seorang warga yang minta namanya tidak ditulis, menuturkan. dari awal dilakukannya Pengaspalan sekitar awal bulan Desember 2020 lalu, kendaraan pengangkut material Galian C terus lalu lalang melintas.
“Kalau menurut pengamatan kami selaku warga, penyebab cepatnya rusak jalan Aspal yang baru dibangun ini, akibat padatnya aktivitas lalu lintas mobil Dump truck yang mengangkut material Galian C dari Desa Tanjung Gagak, menuju arah Limbur Tembesi. Kami minta semua pihak terkait, untuk meninjau ulang pemberian izin Angkutan, Izin penambangan galian C, maupun perbaikan kerusakan jalan ini” ucapnya.
Lebihlanjut dikatakannya, “kami sebagai warga mulai dari Desa Batu Penyabung, Pulau Buayo, Rantau Gedang, Muara Lati, dan Tanjung Gagak, sebelumnya sangat senang. Karena Jalan menuju Desa kami dilakukan Pengaspalan, dengan kondisi saat ini. kami sangat kecewa sekali, karena Pengaspalan menuju desa kami bukannya dilakukan tiap tahun, kalu sekarang saja sudah rusak bangaimana kedepannya. yang punya kepentingan jalan ini, bukan hanya pungusaha Galian C sama pemilik mobil Dump truck pengangkut material saja. tapi semua warga, terutama Masyarakat yang ada di 5 Desa yang sebut diatas” Ungkapnya dengan nada kesal.
Hingga berita ini diterbitkan, baik pengusaha galian C maupun Pihak Dinas terkait seperti Dinas PMPTSP, Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan belum dapat dikonfirmasi. (Ridho)
