space
space
WAHANA

Kades Kasiran : Kalau Pak Bambang Ingin Melapor Silakan

44
×

Kades Kasiran : Kalau Pak Bambang Ingin Melapor Silakan

Sebarkan artikel ini
Page Visited: 812
0 0
Read Time:1 Minute, 36 Second

SAROLANGUN-Suararakyatnews.com,

Terkait pengalihan uang hasil penjualan aset milik BUMDes Alam Semesta Desa Mentawak Ulu, Kec Air Hitam yang berupa satu unit Eksavator, seharga Rp 137 juta, yang sempat menuai kritikan dari Bambang Sudiyono salah seorang Tokoh Masyarakat setempat, ditanggapi oleh Kades Kasiran.

Kepada awak media, Kasiran, menyebutkan bahwa Penjualan aset BUMDes Alam Semesta merupakan hasil Musyawarah Masyarakat, dimana menurutnya, bahwa lelang alat berat milik BUMDes Alam Semesta telah dilakukan secara terbuka.

“Kalau masalah penjualan Aset dan peruntukkannya sudah dimusyawarahkan, ada Panitianya. Semua yang ngurus adalah Panitia, bukan saya.” Ujar Kasiran pada Rabu (28/10/2020) saat mengklarifikasi berita yang dimuat Media ini yang berjudul ‘Aset BUMDes Alam Semesta Beralih Pungsi, yang terbit pada tanggal 25 Oktober 2020 lalu.

Disinggung sisa uang pembelian Sirtu, serta hasil panen kebun Sawit milik BUMDes diatas Tanah Kas Desa (TKD) seluas 10 Hektar yang diduga tidak jelas peruntukannya, serta tudingan bahwa dirinya sengaja tidak menjalankan keputusan rapat yaitu melakukan audit kepengurusan BUMDes yang lama, kembali ia memaparkan.

“Masalah uang sisa pembelian sirtu, bisa saya pertanggungjawabkan, betul kita beli Sirtu sebanyak 90 mobil dengan harga permobilnya Rp 650 ribu, ditambah sewak motor Greder 1 hari. Kalau untuk hasil sawit diatas TKD disetor ke Desa, karena setahu saya kebun kelapa sawit itu milik Desa, bukan milik BUMDes. Kalau masalah audit Kepengurusan BUMDes yang lama, memang belum dilakukan, karena ketua yang lama meninggal dunia. tapi secepatnya akan kami laksanahkan. kalau pak Bambang mau melapor masalah tersebut silakan. saya tidak takut” Ujar Kasiran.

Ia juga menjelaskan, alasan dijualnya alat berat yang dibeli pada tahun 2017 silam dimasa Kades Suwit Mat Suwihargo seharga 310 juta itu, karena alat berat tersebut tak terawat dan sudah lama rusak.

“Alat tersebut rusak, lalu kita perbaiki dengan mendatangkan mekanik, setelah bisa hidup baru lah kita lelang. dan uang hasil penjualan kita Musyawarahkan lagi. keputusan Musyawarah disepakati untuk pembelian sirtu timbunan jalan, itu adalah kesepakatan rapat. bukan keinginan pribadi saya” tutupnya. (*)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Advertisements
Advertisements

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

/* */