TOKOH

Mengenal Lebih Dekat Sosok Amran Lakoni Sang Jaksa Berjuluk “Harimau Sumatera”

By admin

February 07, 2022

Lahir di Desa Remban, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan (Sumsel) pada 17 Agustus 1964 silam, suami dari Desni Wati yang akrab disapa Desi yang berasal dari Sumatera Barat (Sumbar) mereka telah dikaruniai 3 Orang anak masing-masing 1 Orang Putra dan 2 Orang Putri yaitu, Ulfa Wiranti Aldira, Rifqi Wirandika Aldira, dan Zahra Wirandika Aldira dan anak tertuanya Ulfa Wiranti Aldira juga mengikuti jejak sang Ayahnya menjadi Jaksa.

Ia memulai karier di Korp Kejaksaan sejak tahun 1984 silam sebagai staf di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu, semasa menempuh Pendidikan di SMA Xaverius Lubuk Linggau, anak dari pasangan (Alm) H.Mahmud dan (Alm) Hj Roniyah seorang toke karet sukses, ketika masih Sekolah dirinya bercita-cita ingin menjadi seorang Insinyur, karena kala itu dalam Pandangannya, Insinyur dipandang sangat luar biasa. Namun cita-cita itu kemudian berubah karena dia sering melihat kerabatnya yang juga seorang Jaksa gagah dengan seragam Jaksa. Setelah menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Hukum di Universitas Bengkulu pada Tahun 1984, dirinya mengawali sebagai staf di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu selama 10 Tahun, sehingga dari Tahun 1994 sampai Tahun 1998, Amran Lakoni ditunjuk menjadi Jaksa di Kejaksaan Negeri (Kejari) Curup, perjalanan kariernya di Kejaksaan boleh dibilang cemerlang, kenudian pada tahun 1998 hingga 2001, dirinya ditugaskan di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nangroe Aceh Darussalam (NAD) sebagai Kasi Intel di Kejaksaan Negeri (Kejari) Langsa, 1 tahun kemudian dipindah lagi ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi sebagai Kasi Intel di Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh dan berlanjut bertugas di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi selama 3 tahun sebagai Kasi Sospol.

Dari tahun 2003 hingga 2006 bertugas di Kejaksaan Agung RI di Bidang Pidana Khusus (Pidsus) dan masuk dalam Tim Penanganan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang merupakan Kasus Korupsi terbesar yang sempat menghebohkan jagat Tanah Air yang banyak menyeret nama-nama pengusaha besar dan juga para pejabat Tinggi Kemudian ia kembali lagi ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi menjadi Jaksa pemeriksa Pidsus Datun di Kejati Jambi selama 2 tahun.

Kemudian pada tahun 2008 hingga 2010. ia kembali dipromosikan menjabat sebagai Kasubdit Penyidikan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI di Jakarta, tak berselang lama, Amran Lakoni kembali mendapat tugas sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Muko-Muko, di Kabupaten ini ia bertugas selama 3 tahun dari tahun 2010 hingga 2013, setelah dari Muko-Muko kariernya berlanjut ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah selama 1 tahun dari tahun 2013 hingga 2014 menjabat Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kudus, hingga pada awal tahun 2015, kemudian dipromosikan lagi di Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT sebagai Asisten Pembinaan dan berlanjut menjabat menjadi Asisten Intelijen (Asintel) di Kejati NTT.

Berlanjut pada tahun 2018 hingga 2019 pindah ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, menjadi Kepala Kejaksaan (Kajari) Kota Malang hingga akhir tahun 2020 tak berselang lama, hingga akhir tahun 2021 Amran Lakoni, bertugas di Kejaksaan Agung (Kejangung) RI, menjabat sebagai Kasubdit Pakem Intel JAM Intel Kejagung RI.

Dari puluhan kasus besar yang dia tangani lebih banyak pada kasus Tipikor, namun diakuinya paling mengesankan adalah ketika dirinya menjadi JPU kasus Panglima perang GAM, Syahrul Bin Idris di Aceh Timur pada tahun 1999 lalu, Kala itu, ia menjabat Kasi Intel, karena tidak ada yang bersedia menjadi JPU maka ditunjuklah dirinya sebagai jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan Panglima GAM tersebut, yang dituntut 3 tahun. Namun hakim menjatuhkan  Vonis 1 tahun. sehingga dirinya langsung mengajukan Banding.

Dirinya selalu menghimbau kepada pemangku kepentingan, agar jangan pernah melakukan korupsi karena akan ditindak tegas tidak akan pandang bulu, karena baginya korupsi dapat mengangu laju pembangunan yang berdampak pada Masyarakat luas dinegeri tercinta ini.

Namun dibalik sikapnya yang Tegas dan Berani tersebut, Amran Lakoni, SH, MH Jaksa yang mendapat julukan “Harimau Sumatera” oleh teman sejawatnya ini memiliki sifat ta,dzim, dirinya selalu menghormati para seniornya dan mengagungkan orang tuanya serta menyayangi keluarga, hal tersebut tercermin dari kedekatannya dengan para petinggi Kejaksaan RI, dan keakrabannya dengan sanak keluarga ketika berkumpul baik dikediamannya di kota Jambi maupun dikampung halaman asalnya. Penulis : AangDiterbitkan oleh : Suararakyatnews.com