SAROLANGUN-Suararakyatnews.com,
Tepati janji kempanye pada Pilbup Sarolangun tahun 2017 silam, Bupati Sarolangun H.Cek Endra dan Wakil Bupati Sarolangun H.Hilalatil Badri, mengalokasikan Anggaran untuk Pembangunan Jembatan Gantung (Jamtung) Desa Gurun Mudo Kecamatan Mandiangin.Pembangunan Jembatan Gantung (Jamtung) yang membentang diatas sungai Tembesi sepanjang 179 meter, yang menelan Dana sekitar Rp 3,7 Melyar tersebut, saat ini Progresnya sudah tahap finishing, Bangunan ini sendiri merupakan akses perekonomian bagi Masyarakat setempat, karena satu-satunya serana penghubung menuju lokasi perkebunan Masyarakat.“Alhamdulillah, Pekerjaan kita saat ini sudah dalam tahap finishing, mudah-mudahan selesai tepat waktu” ujar Asep selaku pihak pelaksana dari PT Reka Kontruksi.Salah seorang Tokoh Masyarakat setempat saat dibincangi awak media, menuturkan rasa syukur atas Pembangunan Jembatan Gantung di Desa Gurun Mudo, mengingat hampir 90% usaha Masyarakat Desa ini berada diseberang sungai Tembesi. seperti usaha Pertanian maupun Perkebunan.Lebih lanjutnya dikatakannya, Pembangunan jembatan gantung tersebut merupakan realisasi dari janji kempanye pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun H.Cek Endra dan H.Hilalatil Badri, sewaktu kempanye di Desa Gurun Mudo pada tahun 2017 silam.“Kami warga Gurun Mudo sangat berterima kasih atas Pembangunan Jambatan Gantung ini, terutama kepada Bapak Bupati Sarolangun H.Cek Endra yang telah menepati janjinya untuk membangun jembatan Gantung sebagai akses Perekonomian Masyarakat Desa Gurun Mudo ini sendiri.” Tuturnya saat dibincangi awak media ini pada Jumat (13/11/2020).Sementara itu, dari papan plang proyek yang terpasang dilokasi kegiatan, tertera bahwa Pembangunan Jembatan Gantung ini sendiri merupakan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jembaran gantung yang ditangani oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarolangun dalam mengakomodir kebutuhan serana pesarana infrastruktur yang dibutuhkan oleh Masyarakat seperti hal Pembangunan jembatan gantung di Desa Gurun Mudo yang rusak pasca becana banjir berberapa tahun silam. (Aang/Ridho)