LUBUKLINGGAU-Suararakyatnews.com,
Proyek Pembangunan talud yang berlokasi di Simpang 4, Kelurahan Simpang Priuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau, pasca selesai dikerjakan pada pertengahan bulan Desember 2017 lalu, yang mendapatkan banyak perhatian dari kalangan Masyarakat serta Aktivis di Kota Lubuklinggau itu akhirnya roboh dan rata dengan tanah.
Meski belum genap 3 bulan selesai dibangun oleh pihak rekanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Lubuklinggau yang bersumber dari APBD-P 2017 yang menelan dana hampir Rp 200 juta. Sejak awal sempat ramai diberitakan oleh media massa, sebab banyak pihak yang meragukan kualitas dan kuantitas kontruksi bangunan talud tersebut.
Pantauan di lapangan pada Selasa (6/3/2018) kontruksi bangunan Talud yang memiliki panjangnya sekitar 50 meter dengan ketinggian sekitar 3 meter, sejak selesai dibangun sudah mengalami keretakan berliku hingga kebawah itu, roboh karena tidak kuat menahan tekanan tanah timbunan yang berada diatas permukaan.
Sementara itu, dikutip dari laman B-lipuse.com. terkait robohnya bangunan Talud mendapat tanggapan dari Ketua LSM FP3 (Forum Peduli Pemerintah dan Pendidikan ), Abd Hafiz Nuh. “kok bisa roboh, padahal pembangunan talud tersebut belum lama selesainya, itu sudah jelas-jelas terindikasi kurangnya pengawasan dari pihak PUPR, dan patut dipertanyakan, kejadian robohnya pekerjaan pembangunan talud seperti ini, bisa menyebabkan perusahaan yang mengerjakan di Black List,” sebutnya. (Aang)