SAROLANGUN-Suararakyatnews (04/08)
Laboratorium lingkungan hidup Merupakan bagian yang harus ada di Kabupaten Sarolangun, mengingat pentingnya perlindungan terhadap lingkungan hidup itu sendiri. Selama ini tentang perlindungan lingkungan hidup dan sumberdaya alam belum berdasarkan daya tampung dan daya dukung, yakni mencakup air untuk konsumsi dan air limbah.
Pada acara Launching Laboratorium Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sarolangun, Jum’at (4/8) disebutkan bahwa Sarolangun adalah Kabupaten pertama di Provinsi Jambi yang mempunyai akreditasi laboratorium Lingkungan hidup, “ini akan dapat menjadi penunjang PAD Kabupaten Sarolangun”, sebut M Fauzi MT Peltu Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun.
Dua hal penting dalam lingkungan hidup, tercemar atau tidaknya sungai atau air harus dibuktikan dengan uji Labor.
Kabupaten Sarolangun sudah beberapa tahun memiliki Labor lingkungan hidup, namun tahun ini baru dinilai layak, “Kita Sudah punya Labor beberapa tahun lalu, namun baru tahun ini dinilai layak untuk dioperasikan”, sebut Bupati Sarolangun Drs H Cek Endra.
Lebih lanjut Cek Endra mengatakan bahwa Sarolangun merupakan sumber air utama di Provinsi Jambi dan sudah pas memiliki Labor, “Sarolangun sumber air utama untuk Jambi dan sudah pas memiliki Labor”, sambung Cek Endra. Cek Endra juga menyinggung tentang informasi air di Sarolangun yang sudah tercemar, yakni air yg bersumber dari Batang Tembesi dan Batang Limun, itu harus melalui pembuktian Labor, “Jangan mudah mengatakan air Sarolangun tercemar, harus dibuktikan dulu dengan Labor”, terang Cek Endra.
Dalam pidatonya Bupati menghimbau agar lingkungan terjaga dengan baik, dengan kehidupan secara natural (alami), “Sebelum Sarolangun terlanjur hancur, mari berkomitmen, Kita buat regulasinya, Kita atur dan kita jaga”, tegas Bupati.
Menurut Cek Endra, kehadiran Labor lingkungan hidup dapat menjadi sarana kepastian, apakah air sungai tercemar atau tidak, “Inilah manfaat kehadiran Labor, untuk kepastian, masyarakat jangan membentuk opini dulu, tunggu hasil Labor dahulu layak atau tidak layak”, tuturnya.
“Ini sebuah bentuk langkah maju, Sarolangun dipercaya memiliki Labor lingkungan”, jelasnya.
Seperti beredar berita sebelumnya bahwa air sungai yang ada di Sarolangun sudah tercemar Mercury dengan kadar melebihi ambang batas, namun menurut teorinya mercury tidak larut di dalam air, karena berat jenisnya lebih berat dari pada air, namun semuanya perlu pembuktian Labor. “Sosialisasi Labor ini sangat penting bagi masyarakat, begitupun Sumber daya Manusianya, agar masyarakat cerdas dan bijak menyikapi isu yang ada tentang air yang diisukan tercemar mercury”, tegas Cek Endra. (Jhon Herry/ Soceity)