HUKUM & KRIMINALITAS

Polisi Pinta Foto Hasil Razia di Hapus

By

June 19, 2017

MERANGIN-Suararakyatnews. 

Sikap Tak mengenakkan kembali terjadi pada Wartawan yang bertugas di Kabupaten Merangin, kenapa? karena saat wartawan dari salah satu media  hendak meliput Razia Polisi yang di gelar didepan halaman Mapolres Merangin Kemarin malam Minggu (17/6), Foto yang sempat diabadikan oleh awak media dipinta dihapus oleh salah satu Anggota Polisi yang bertugas. Dari data yang diperoleh dilapangan, kejadian tersebut berawal saat ada razia yang digelar Polres Merangin dihalaman Mapolres, melihat adanya keramaian didepan Mapolres Lantas awak media mendatangi Polres untuk meliput Razia yang di sangka ada tangkapan yang dilakukan polres Merangin.

Saat awak media sampai kelokasi, beberapa kendaraan pemudik terlihat sedang di periksa oleh satuan Polisi  yang sedang menggelar razia, Saat pemeriksaan tas yang berada didalam salah satu mobil rekan Jurnalis dari salah satu media ternama di Provinsi Jambi yang bertugas di Merangin mencoba untuk memotret kendaraan yang sedang di razia oleh Petugas.

“Ya, saya lagi foto saat pemeriksaan mobil di depan Mapolres Merangin, tau-tau saat saya foto salah satu Anggota yang memeriksa mendekati awak media,” ujar salah satu awak media Provinsi yang meliput.

Kemudian perdebatan kecilpun muncul, karena Anggota yang menanyakan dengan nada arogan, melihat situasi yang kurang mengenakkan lantas awak media menjelaskan bahwa dirinya dari media.

“Dijawab oleh Polisi yang bertugas hapus foto itu, Kau basing bae foto-foto harus minta izin dulu sambil menepuk pundak awak media dengan nada sedikit kasar,” jelas wartawan dari salah satu media ternama di provinsi Jambi tersebut.

Sementara itu menanggapi Hal tersebut, Kapolres Merangin AKBP Aman Guntoro saat dikonfirmasi mengatakan, razia tersebut dalam rangka Cipta Kondisi (Cipkon) di samping razia tersebut juga  untuk menyisir Tahanan lapas Jambi yang kabur akibat banjir beberapa hari yang lalu.

“Ya razia Cipkon dan razia Tahanan lapas yang kabur,” katanya.

Sedangkan adanya awak media yang merasa diintimidasi, kata dia, hal tersebut sebenarnya hanya masalah mis komunikasi antara Wartawan dan Anggota yang sedang menjalankan razia.

“Mungkin saja anggota kita yang bertugas dilapangan  gak kenal sama wartawan itu, seharusnya wartawan, kalau mau meliput harus minta izin dulu sama komandan yang bertugas, agar tidak ada kejadian seperti ini terjadi,”tambahnya.

“Kalo begitu kita minta maaf, dan itu hanya masalah mis kominikasi, sehingga ada anggota yang tidak tahu jika itu ada awak media,”ujarnya sembari menutup telpon. (SRN. PERI )